Jalan-jalan ke Manila (Part 2)

Belum puas seminggu jalan-jalan di Jepang, saya harus menerima kenyataan bahwa waktu liburan hampir berakhir. Sebelum bertolak ke Jakarta tanggal 21 September 2014, masih ada sisa 1 hari lagi yang harus kami habiskan di Manila. Kami (Saya, Tante Nona, Sari dan Oka) menginap semalam di MNL Boutique Hostel. Lokasi hotel tidak begitu jauh dari tempat kami menginap sebelumnya -Tune Hotel- dan masih dikawasan Makati Avenue.

Sebenarnya hari itu kami tidak begitu berniat untuk menjelajah Manila, akan tetapi karena saya masih ada "hutang" oleh-oleh untuk kedua orang tua saya (mereka minta dibelikan baju tradisional Manila, baju Barong Tagalog), maka saya memutuskan untuk pergi ke Greenhills. Sebenarnya ada satu pusat oleh-oleh yang terdapat di beberapa mall di Manila, namanya Kultura. Barangnya bagus-bagus (hari pertama ke manila, saya sempat mampir di MOA, nyaris saja kalap), harganya ya standard mall. Untuk kalian yang malas nawar dan mau tempat yang enak, saya sarankan untuk mampir kesini).

Greenhills sendiri merupakan pusat oleh-oleh terbesar di Manila. Lebih tepatnya sih seperti Mangga dua-nya Jakarta. Banyak kerajinan khas Filipina seperti kerang-kerangan, pajangan rumah, gantungin kunci, kaos, sendal, lukisan, dan sebagainya bisa ditemukan disini. Peralatan elektronik, perabot rumah tangga, baju-baju perempuan dan laki-laki juga banyak ditemukan disini. Harganya cukup murah, tidak jauh berbeda dengan harga di Jakarta. Lokasi Greenhills sendiri cukup jauh dari pusat kota. Kami memutuskan untuk naik taxi dari hotel menuju Greenhills (sekitar 250 peso).

Karena perut sudah lapar, belum sarapan dan hampir jam makan siang, kami memutuskan untuk mencari makan siang dulu di Greenhills. Teringatlah Mang Inasal, konon katanya makanannya enak dan wajib dicoba. Beruntung sekali kata pak supir taxiya, di Greenhills ada Mang Inasal. Yeay! 
Paket PM 2. ENAK BANGET! (hiraukan 2 cabe merahnya)

Halo-halo (ukuran small). ENAK!

Amazing! haha. Bener-bener BEST ayam bakar di Manila! Suer. Yang paling saya kangenin dari Manila adalah Mang Inasal. hahaha. Nyaris saja saya mau membawa pulang ayam Inasal ke Jakarta, cuma daripada ribet dan males antri lagi, saya mengurungkan niat. Bye-bye chicken....



Selesai makan, akhirnya kami langsung mencari tempat yang menjual baju barong tagalog. Setelah muter-muter akhirnya ketemu juga dengan beberapa store yang menjual baju tersebut. Lokasinya jika dari seberang Nike store, turun ke bawah 1 lantai. Baju Barong Tagalog berbahan transparan dan biasanya terbuat dari serat nenas dan pisang. Biasanya, pakaian tersebut dipakai di saat acara-acara resmi, seperti acara kemerdekaan, pesta pernikahan, dan lain-lain. Barong tagalog merupakan sebutan untuk baju pria, sementara untuk wanita disebut dengan kimona. Desainnya atau modelnya sebenarnya terlihat biasa, tetapi yang menarik adalah karena ada bordiran-bordirannya. Harga baju barong tagalog di Greenhills dibandrol mulai dari 1000 peso (dengan bahan organza) dan untuk serat pisang sekitar 1800 peso.. Saya membeli 2 baju untuk papa dan 1 buat mama saya. Berhubung uang pas-pas-an, saya mengurungkan niat membeli untuk diri sendiri. hiks.
Penampakan baju barong tagalog (sumber: google)
Keluar dari toko baju, rupanya tidak jauh dari store ada toko kerajinan tangan. Saya membeli pajangan burung dari kerang, replika mobil Jeepney dari kayu, dan magnet semuanya seharga 550 peso. Kalau uang ga pas-pasan, pasti saya sudah kalap mau beli aneka pajangan dan perintilan lainnya. hehehe. Oh iya, jika berbelanja di Greenhills, jangan lupa tawar menawar ya!

Selesai berbelanja, kami langsung kembali ke hotel mengambil barang dan langsung menuju bandara Ninoy Aquino International Airport. Yup, waktunya kembali ke Jakarta..

So, see you next time Manila!





Komentar

Postingan Populer