JALAN-JALAN DI BANGKOK (WAT ARUN, CHOCOLATE VILLE)
Perjalanan berlanjut ke Bangkok, Thailand. Teman kami, Inge, sudah sampai duluan di Bangkok. Pesawat Air Asia yang membawa kami mendarat di Bandara Don Mueang. Dari bandara, kami memutuskan untuk naik taxi menuju hotel (Ada antrian khusus taxi di pintu keluar, dan mendapatkan voucher). Beruntung kami bertemu dengan 2 orang anak muda dari Yogyakarta yang kebetulan searah dengan kami. Lumayan patungan taxinya jadi murah, hehehe.
Hotel tempat kami menginap bernama Bangkok City Hotel Lokasinya sangat strategis, dekat dengan keramaian, tempat makan dan Stasiun BTS Rathathewi. Kamar twin-nya besar dan dapat sarapan.
Tujuan pertama hari itu adalah Wat Arun.
Dari BTS Siam berganti jalur menuju BTS Saphan Taksin. BTS ini dekat dengan dermaga menuju Wat Arun. Kami membayar tiket sebesar 40 Baht untuk Chao Phraya Express menuju Tha Thien Pier. Dari sana kami lanjut ke loket perahu menuju Wat Arun.
Perahu kecil untuk menyebrang ke Wat Arun. |
Susah payah naik atas, tangganya pun curam. |
Kami tidak berlama-lama di Wat Arun, selanjutnya kami berencana menuju Grand Palace. Kami tidak kuat iman, sempat jajan-jajan disepanjang jalan, rasanya semua ingin dicoba.
lupa namanya apa, tapi warna biru dari bunga. |
Mari menggemukkan badan! |
Di jalan banyak sekali orang yang menawarkan keliling menggunakan tuk-tuk (biasanya mereka akan berhenti di toko permata atau toko souvenir. Supir tuk-tuk akan mendapatkan komisi jika orang yang dibawanya berbelanja di tempat mereka). Karena sudah membaca mengenai scam di Thailand, saatnya kami beraksi cuek bebek. Kami juga sempat dihampiri oleh seseorang lokal yang berpakaian rapih, membawa kartu identitas, yang memberitahu bahawa tempat wisata yang akan kami kunjungi sedang tutup karena berbagai alasan. Belum sempat dia menawarkan alternatif, kami sudah paham bahwa itu adalah penipuan. Kami langsung bilang "Thanks for your information, Sir". Lalu ngeloyor pergi. Seketika kami berubah pikiran, membatalkan menuju Grand Palace.
Destinasi berikutnya adalah Chocolate Ville!
Kami memang sudah tidak sabar untuk mengunjungi tempat ini. Sayangnya tempat ini baru buka pukul 15:00, Chocolate Ville adalah salah satu tempat hang out baru di kawasan Bangkok yang bernuasansa Eropa dan outdoor. Banyak sekali bangunan-bangunan menarik, windmill, jembatan batu, taman bunga, kolam angsa, mercusuar dan lain sebagainya. Lokasinya cukup jauh dari pusat kota. Karena tidak ada akses langsung jika menggunakan MRT atau pun BTS, maka taxi adalah satu-satunya cara agar kami bisa segera sampai disini. Cukup sulit mencari supir taxi yang mengetahui tempat ini. So, pastikan kamu mencatat alamatnya (kalau bisa pake bahasa Thailand). Dan jangan lupa, carilah taxi yang menggunakan argo.
Sesampainya di Chocolate Ville, kami kegirangan karena tempatnya sangat lucu. Dasar namanya perempuan ga bisa liat kamera nganggur, tiap spot dijadikan objek foto. hahhaa.
Me and my girls. |
Lupa nama makanannya apa, yang pasti enak-enak. |
Dessertnya juga enyaakk. |
Soal makanan, ada banyak sekali jenis makanan yang disajikan disini, mulai dari makanan tradisional Thailand, sampai menu-menu internasional. Soal harga, memang tidak murah bila dibandingkan dengan restaurant biasa di Thailand. Tapi soal porsi dan rasa, sebandinglah dengan harganya. Sangat puas dengan rasa, porsi makanan, dan suasananya. Jika ke Thailand, wajib mampir kesini lagi.
Puas makan dan keliling Chocolate Ville, kami masih harus mencari taxi menuju Asiatique. Banyak taxi yang ngetem di depan Chocolate Ville, tapi mereka tidak mau menyalakan argo dan langsung memasang tarif sekitar 400 baht. Karena menunggu taxi yang lewat lama, maka kami memutuskan untuk nego dengan supir taxi-nya, akhirnya kami diantar ke Asiatique.
Asiatique sendiri merupakan salah satu pusat perbelanjaan di kota Bangkok yang menggabungkan konsep mall dan pasar malam. Jam operasionalnya pukul 17:00 sampai 24:00. Lokasinya menghadap ke tepi Sungai Chao Praya. Dan jika malam hari, banyak sekali pemandangan lampu-lampu indah. Ada sekitar 1500 butik dan 40 restaurant up market yang masing-masing memiliki tema yang berbeda. Mulai dari souvenirs, handicrafts, perhiasan, baju, tempat makan dan restoran dengan menu barat dan timur ada semua disini. Jangan lupa, belanja disini masih bisa ditawar loh.
Selain sebagai tempat shopping dan dining, mall ini juga menjadi rumah untuk 2 pertunjukkan yang paling terkenal di Bangkok yaitu Calypso Ladyboy Cabaret dan Joe Louis Puppet Theatre. Kalau Calypso Ladyboy tentu saja sudah banyak yang tahu sedangkan Joe Louis dari dulu sudah terkenal dengan pertunjukkan panggung bonekanya.
Ohiya, bagi pecinta anjing-anjing lucu, di Asiatique banyak banget loh yang suka bawa anjing kecil kesini. Pet shop juga ada dibeberapa tempat, mereka menjual baju-baju dan aksesoris anjing yang terbilang murah dan lucu-lucu banget...mulai dari baju minie mouse, baju sekolah ala jepang, summer dress. Gemes deh (sayang fotonya ga ada).
salah satu toko tas yang ada di Asiatique. |
Selesai keliling Asiatique, kami memutuskan untuk kembali ke hotel. Sebenarnya dari sini kami bisa menggunakan transportasi shuttle boat menuju sky train Saphan Taksin, tapi karena sudah lelah seharian jalan-jalan, kami memilih untuk patungan naik taxi lagi ke hotel. hehehe.
Nite, Bangkok!
pas nih lagi cari artikel tentang bangkok
BalasHapusmantap ceritanya lengkap
Judi Online
Judi Bola
Taruhan Bola Online
Agen Judi Bola
mau tanya dong kak,
BalasHapusKe chocotie ville dari wat arun naik taksi argo tarifnya berapa ya ?
Thanks
Izin share fotonya mbak,boleh? Soalnya saya mau kesini april nanti
BalasHapus